Header Ads

Wakil Presiden Jusuf Kalla: Jangan Khawatir dengan Trump

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka perdagangan awal 2017 di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyinggung kekhawatiran pelaku usaha terhadap kebijakan yang akan diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump. Kalla meminta seluruh pihak tak perlu khawatir dengan janji kampanye Trump.

Kalla menjelaskan, latar belakang Trump sebagai pengusaha membuatnya berpikir mengelola negara sama dengan perusahaan. Padahal, kenyataannya tidak. "Negara besar tentu tidak semudah itu. Jadi kita tidak perlu khawatir dengan dasar apa yang dikatakan Trump," kata Kalla, di BEI, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2016).

Kalla bahkan telah bicara dengan Presiden AS Barack Obama saat bertemu dalam konferensi internasional dua bulan lalu. Obama, kata dia, mengaku akan ada perubahan meski tidak banyak. Obama juga tak yakin Trump akan mengerjakan semua janji yang telah diucapkan selama kampanye.

"Dia (Obama) bilang di bawah 50 persen. Jadi itu artinya kampanye dengan pelaksanaan berbeda," jelas Kalla.

Hal yang sama juga ditanyakan Kalla kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Abe senada dengan Obama, tak yakin seluruh janji dalam kampanye Trump akan direalisasikan. "Dua pemimpin ini merasa bahwa apa yang dilakukan Trump tidak sebanyak apa yang dikampanyekan," kata Kalla.

Kalla mencontohkan rencana Trump memberikan pajak sebesar 45 persen kepada barang dari Tiongkok. Kebijakan ini dinilai tak akan direalisasikan karena akan mendapatkan protes dari masyarakat AS. Bagaimana tidak, jika kebijakan itu diterapkan, harga produk yang beredar di Amerika akan menjadi lebih tinggi. Harga produk yang mahal akan menyebabkan inflasi.

"Artinya kita tidak perlu terlalu ikut berlebihan khawatir akan proteksi dunia ini. Sehingga kita mengelola ekonomi kita tentu ada perubahan-perubahan dari sangat liberal ke lebih nasiolatistik, seperti begitu," jelas Pria asal Makassar itu.[link sumber]

No comments:

Powered by Blogger.