Header Ads

5 Tahun Jokowi Memimpin, 30 Juta Cina Masuk Indonesia!

Indonesia secara demografis (kependudukan) akan mengalami perubahan demografis secara radikal. Komposisi penduduk akan berubah dengan drastis.

Jumlah penduduk Cina akan menggeser kaum pribumi. Di kota-kota besar, seperti Medan, Makassar, Kalimantan Barat, Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Surabya, Cina sudah mulai menggeser penduduk pribumi. Di Jakarta Cina sudah menggeser pribumi dan Betawi. Di Medan kelompok Cina sudah menggeser Melayu. Bahkan, ekonomi Melayu sudah dikangkang Cina. Cina akan memperbudak pribumi dan rakyat Indonesia.

Saat menjadi dosen di Kolej Islam Muhammadiyah Singapore, saya selalu mengamati tingkah polah orang Melayu dan orang China di sana. Kendati minoritas dan kurang dari 15 %, orang Melayu menempati posisi dalam segala bidang kehidupan. Sementara Cina Singapore yang didatangkan dari Cina induk, bertingkah superior.

Obrolan yang saya tangkap 3 tahun lalu menjadi kenyataan kini. Jika kita diam, pribumi Indonesia benar-benar akan meratapi nasib seperti Melayu Singapore atau bangsa Arab Palestina. Obrolan itu adalah, seputar target China diaspora di ASEAN yang akan menguasai seluruh negara dan menargetkan jumlah total etnis Cina 70 juta jiwa dengan kekuatan full di ekonomi dan teknologi.

Nah bila pernyataan Wakil Perdana Menteri Cina Liu Yandong, yang menargetkan pertukaran sepuluh juta warga Cina di Indonesia pada 2020 benar adanya, maka kendati memunculkan kontroversi, rencana itu bisa dipersepsikan sebagai upaya ‘mengimpor’ imigran dari Cina ke Indonesia. Bila di berita ramainya 10 juta jiwa produktif, maka pada kenyataannya akan lebih dari 2 kali lipat.

Kita paham, Indonesia sangat rapuh dan lemah dalam hal data kependudukan. KTP dan KK mudah dibuat dengan fulus. Wilayah Indonesia yang luas, sangat sulit dikontrol. Migrasi Cina bisa via laut atau daratan Indonesia, hingga pulau-pulau terluar. Nah itu dulu. Kini setelah era Jokowi, hal-hal sulit tak lagi perlu terjadi. Jokowi sudah memfasilitasi dan rakyat Indonesia sangat murah hati, mengimpor pekerja-pekerja Cina dengan triliunan devisa negara yang tak lain pajak rakyat.

Jika saat ini jumlah etnis Cina 15-20 juta, dipastikan akan melesat tajam di tahun 2020. Dengan kejayaan ekonomi dan uang yang berlimpah, etnis China tak akan terbendung menjajah suku-suku pribumi yang semakin minoritas.

Strategi Cina benar-benar menerapkan strategi Yahudi menyingkirkan rakyat Pribumi Palestina dan strategi Singapore yang menyingkirkan rakyat melayu. Bagi mereka, era Jokowi adalah anugerah setelah era Gus Dur. Namun kebanyakan umat Islam tersihir, hingga tak sadar akan proyek "Cinasasi Indonesia."

Bangkitlah kaum pribumi dan rakyat Indonesia menghapus Cina dari negeri ini, sebelum semuanya terlambat dan kaum pribumi di jajah dan diperbudak oleh Cina. Mereka tidak segan-segan memperlakukan seperti Muslim di Cina daratan, dan masa depan  Indonesia sangat mengerikan hidup dibawah telapak kaki Cina. (nandangburhanuddin)

Link Sumber:

No comments:

Powered by Blogger.